Jumat, 09 Maret 2012

PERASAAN BERSALAH


PERASAAN BERSALAH
( MZM 51 : 1 – 7 )

1.      Definisi : Perasaan bersalah adl suatu situasi di dalam diri mansuia , dimana bayang2 kesalahan masa lalu terus menuduh dan mengikuti seseorang.

2.      Jenis – jenis rasa bersalah :

a.      Legal guilt   -           Rasa bersalah karena pelanggaran hukum mis : tabrak lari , mencuri dsb
b.      Social Guilt -           Rasa bersalah karena keadaan yg tercipta dalam lingkungan : spt diacuhkan , digosipkan atau ditolak dalam pergaulan
c.       Personal Guilt –     Rasa Bersalah yg terjadi karena target yang diharapkan tidak tercapai spt Ingin jadi juara kelas , berubah daro sifat buruk , berhenti merokok dsb
d.      Theological Guilt – Rasa bersalah yg terjadi karena melanggar hukum Tuhan , berbuat dosa – minta ampun tp tidak percaya akan pengampunan itu sendiri
e.      Subjektif Guilt -       Rasa bersalah yang bersumber dari diri sendiri – spt jangan Ayah tidak sayang , Pacar punya yg lain dsb.

3.      Timbulnya Rasa bersalah

a.      Pengalaman masa lalu – kita tidak dapat melupakan yg sudah terjadi dan tidak percaya akan pengampunan Allah
b.      Pengharapan yyang berlebihan – kita menentukan target yang terlalu tinggi sehingga timbul rasa minder , dan perasaan tidak mampu
c.       Rasa rendah diri
d.      Teguran dari Roh Kudus
e.      Tuduhan dari si Iblis

4.      Akibat Perasaan bersalah

a.      Menghukum diri sendiri – selalu merasa tertuduh , tidak berani bicara dengan menatap orang lain , selalu merasa tidak mampu
b.      Pemberontakan – Rasa bersalah menimbulkan kebencian terhadap orang tua , Guru , Pendeta , Gereja dsb
c.       Suka mengeritik  - Upaya untuk menutupi Rasa bersalah
d.      Ketidak stabilan emosi – Melalum , bengong , lari dari kenyataan , mudah emosi dsb
e.      Labil – berbahaya apabila bergaul dengan orang yg salah

5.      Pandangan AlkitaB tentang Rasa bersalah

a.      Iblis pendakwa kita ( why 12 : 10 ; Zak 3 : 1 )
b.      Yesus adalah Pembela kita ( Rom 8 : 1 , 33 – 34 )
c.       Kita semua bersalah,harus bertobat dan mohon pengampunan ( 1Yoh 1 : 8 – 9 )
d.      Lupakan yang dibelakang ( Flp 3 : 13 )

Kesimpulan : Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang ( Mat 12 : 20 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar