Jumat, 09 Maret 2012

MENGATASI KONFLIK-KONFLIK KELUARGA (2)


MENGATASI KONFLIK-KONFLIK KELUARGA (2)
8 Hukum Komunikasi
Ayub 32 : 1 - 22
 
PENDAHULUAN :
Salah satu masalah terbesar dalam keluarga adalah masalah komunikasi.
Dunia hari-hari ini mengeluarkan biaya yang besar untuk peralatan komunikasi. Manusia sibuk dengan alat-alat komunikasi karena sebetulnya manusia sedang berada dalam masalah besar dengan komunikasi. Masalah dan keributan yang terjadi dalam hubungan apapun akhir-akhir ini sebenarnya karena komunikasi, baik itu dalam hubungan antar suami-istri, atasan-bawahan, pemerintah-rakyat dan hubungan sesama. 
                                                                                               
URAIAN:
Persoalan komunikasi bukanlah persoalan umur, karena bisa saja orang yang sudah berusia lanjut tetapi kalau tidak dapat berkomunikasi, dimanapun dia tetap akan membuat masalah.
Diantara keempat sahabat Ayub, Elihu adalah yang paling muda tetapi dia menyatakan hal yang baik. Dalam ayat-ayat bacaan ini sebenarnya yang dipakai oleh Elihu adalah hukum komunikasi. Hukum komunikasi yang baik tidak kita jumpai dalam ilmu psikologi tetapi dalam Firman Tuhan.
8 HUKUM KOMUNIKASI  (Pelajaran dari Elihu)
1.
Tidak cepat mengeluarkan perkataan (apalagi sampai pada kesimpulan) (ayat 6-7); Yakobus 1:19
Komunikasi yang baik selalu dimulai dengan perkataan yang baik dan pikiran yang bersih, tetapi persoalannya kita sering langsung membuat kesimpulan.
Dalam Yak 1:19 dikatakan : Lambat berkata-kata tetapi cepat mendengar maka dampaknya lambat untuk marah. Dengan lain kata, jika kita cepat membuat kesimpulan dan berkata-kata maka itu akan memancing amarah. Karena cepat mengambil kesimpulan sama saja dengan memotong komunikasi. Ingat kesimpulan menciptakan assumption ® assumption is the mother of confusion
2.
Sabar dan minta bimbingan Roh Allah (ayat 8-9); Amsal 25:11 akan mendatangkan kata-kata yang tepat
Kalau kita minta bimbingan Roh Allah maka yang pertama akan keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang berhikmat, berisi, yang membawa kekuatan dan memberi arti. Yang sering membuat keributan adalah kata-kata yang kosong dan tak berarti.
3.
Pastikan pasangan sedang ada diwaktu yang baik untuk mendengarkan (Ayub 33:1-2)
91% keributan terjadi diucapkan dengan kata-kata yang tepat tetapi pada waktu yang tidak tepat.
4.
Bicara dengan hati yang bersih (Ayub 33:3-4)
Dengan tujuan menyelesaikan persoalan; bukan membenarkan diri atau menyatakan emosi.
5.
Bicara secara sejajar/kesejajaran
Komunikasi yang kuat adalah komunikasi yang berada pada satu konsep, kamu bisa benar/salah dan saya bisa salah/benar, berarti sama-sama kita harus saling melengkapi.
6.
Berani menegur (Ayub 33:12), namun bijaksana & jelas (Ayub 33:9-12), dari sesuatu yang pasti (Ayub 32:2-5), bukan hanya perkiraan atau tuduhan atau dengar dari orang.
7.
Bicarakan Firman (Ayub 33:14-16)
Didalam pembicaraan, Firman harus menjadi dasar, artinya dalam setiap perbincangan kita harus melibatkan Firman karena Firman adalah cermin. Cermin tidak bisa bicara tetapi hanya menunjuk pada kebenaran.
8.
Two Way Traffic (Ayub 33:31-33)
Ada waktu mendengar, ada waktu untuk bicara. Jangan bicara/marah pada waktu bersamaan. Yang membuat komunikasi tidak sambung karena tidak ada two way traffic.
     
KESIMPULAN :
Setiap keluarga punya masalah dan setiap masalah dapat diselesaikan dengan komunikasi. Dan hukum komunikasi yang terbaik bersumber pada Firman Tuhan.
Sumber : glministry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar