MENGATASI
KONFLIK-KONFLIK KELUARGA (1)
Memiliki komunikasi yang
baik
Kejadian
2 : 24 – 25
I. PENDAHULUAN :
Rumah tangga yang bahagia bukanlah rumah
tangga tanpa konflik, tetapi rumah tangga yang bahagia adalah rumah tangga yang
dapat mengatasi konflik. Banyak masalah yang timbul dalam rumah tangga bukanlah
karena ketidak cocokkan, tetapi karena tidak adanya komunikasi yang baik.
Padahal sebenarnya tidak ada masalah yang terlalu besar yang tidak dapat
diselesaikan kalau anggota keluarga mau berkomunikasi (nothing too big to talk
to). Rumah tangga yang memiliki komunikasi yang baik adalah rumah tangga yang
bahagia. Sebuah survey mengatakan bahwa 65% penyelewengan terjadi karena
pendengaran. Sebagian besar persoalan perceraian adalah karena komunikasi yang
buruk antara suami dan istri.
Prinsip Dasar Keluarga:
1.
|
Exodus
:
|
Prinsip keluar dari ketergantungan (meninggalkan masa
kanak-kanak)
Seorang yang siap menikah berarti harus siap bertanggung jawab dan siap menghadapi semuanya. Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya (ayat 24) artinya meninggalkan masa kanak-kanaknya, keluar dari ketergantungan pada orang tuanya. |
2.
|
Oneness :
|
Prinsip kesatuan (segalanya dihadapi bersama-sama)
Keduanya menjadi satu daging (ayat 24) artinya adanya kesatuan dan semuanya dihadapi bersama-sama. Alkitab berkata, satu orang dapat dikalahkan, dua orang dapat bertahan, tali tiga lembar tidak dapat dipisahkan, artinya kalau suami/istri menghadapi sendirian dapat dikalahkan tetapi kalau bersama-sama pasti dapat bertahan. |
3.
|
Openess :
|
Prinsip
keterbukaan/komunikasi. Tidak ada yang ditutup-tutupi (ayat25). Banyak orang
beranggapan ketelanjangan disini berhubungan dengan sexual approach, tetapi
yang benar adalah communication approach, harus ada keterbukaan. Selama ada komunikasi
maka keluarga akan kokoh.
|
Ketiga prinsip diatas saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan karena komunikasi membutuhkan kedewasaan dan kesadaran
kesatuan dan kesadaran kesatuan membutuhkan keterbukaan.
II. MASALAH-MASALAH KOMUNIKASI
1.
|
Superioritas
|
||||
2.
|
Kekerasan
Siapa yang lebih keras harus didengar Band. I Samuel 25 : 9-13 : Nabal I Samuel 25 : 21-24 : Abigail (menyelesaikan masalah dengan kelembutan) I Samuel 25 : 32-34 : Daud Kalau kekerasan menjadi warna dari sebuah komunikasi maka yang ada hanyalah emosi dan pembantaian, saling menjatuhkan, saling menyakitkan dan saling mau menghabisi sehingga perceraian hanya tinggal tunggu waktu. |
||||
3.
|
Mau menang sendiri (Egois)
Kecenderungan mis-communication terjadi karena saya merasa selalu benar dan kamu selalu salah. |
||||
4.
|
Tidak merasa perlu meminta maaf
Kata ‘sorry’ tidak selalu berarti saya salah, tetapi kadangkala berarti saya belum mengerti kamu seperti seharusnya saya mengerti. Dalam komunikasi kata maaf sangat menentukan. Orang yang sulit minta maaf adalah orang yang tidak bahagia hidupnya. |
||||
5.
|
One
way Traffic
Hanya berdasarkan apa yang saya pandang benar (tidak mau mendengar).
Sumber
: glministry
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar